Translate

Friday 18 May 2012

Kesakralan dan Makna yang Mendalam dari Lambang Kediri

Kalo kita baru saja membahas tentang Arti dari logo Jawa Timur, sekarang berikutnya kita akan membahas tentang arti daripada lambang tempat kelahiran saya, Kediri. Namun di sini kita akan membahas 2 lambang sekaligus, karena Kediri sendiri terbagi menjadi 2 pusat pemerintahan, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri. 
Berikut logo daripada Kabupaten Kediri beserta penjelasan arti lambangnya : 


    
   1. Bintang Sudut Lima
   2. Ganesya Kediri
   3. Gunung Kelud Berapi 
   4. Sungai Berantas
   5. Sawah dan Ladang 
   6. Padi Sauli dan Bunga Kapas 
   7. Langit  
   8. Tulisan " Canda Birawa " di atas Pita


II. MAKNA MASING-MASING GAMBAR:

  1. Bintang sudut lima berwarna kuning adalah lambang  Pancasila ideologi Negara dan Bangsa Indonesia
  2. Ganesya Kediri berwarna abu-abu berdiri bertangan 4 (empat) memegang bejana (mangkuk) beratribut Kapak dan Tasbih, adalah lambang pengetahuan dan kebijaksanaan. Gambar Ganesha ini menjadi tanda pengenal spesifik  daerah Kediri (lihat Ensiklopedia Indonesia FM penerbit W. Van Hoeve, Bandung, halaman 74 dan 525)
  3. Gunung Kelud berapi dan kawahnya berwarna hitam dan merah merupakan lambang jiwa dinamis revolusioner yang  kuat, sentosa dan tak kunjung padam
  4. Sungai Brantas berwarna biru melambangkan kesuburan daerah
  5. Ladang dan sawah berwarna hijau dan kuning adalah lambang kemakmuran daerah
  6. Padi sauli (setangkai) berwarna kuning berbutir 17, bunga kapas berwarna putih berjumlah 8 dengan tangkai  berkelopak 4 dan berbunga 5 helai melambangkan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 dan sandang pangan
  7. Langit berwarna biru muda adalah lambang ketentraman dan damai
  8. Tulisan "Canda Bhirawa" di atas pita putih adalah nama lambang Kabupaten Kediri, bermakna suatu ikatan persatuan  yang suci dan tulus ikhlas dari segenap lapisan masyarakat hingga merupakan kekuatan yang berlipat ganda bersemangat patah tumbuh hilang berganti.
Dan di bawah ini merupakan logo daripada Kota Kediri beserta penjelasan arti lambangnya : 


1.  Panji Berbentuk Bendera
     -  Memiliki ukuran 2 : 3
     -  Warna dasar hijau agak tua
     -  Garis tepi berwarna kuning
     -  Isi di tengah-tengah yang merupakan lambang Kota Kediri
               
      2.  Panji berbentuk Perisai
           -  Memiliki ukuran 7 : 8
     -  Warna dasar hijau agak tua
     -  Garis tepi berwarna kuning
     -  Isi di tengah-tengah yang merupakan lambang Kota Kediri


Penjelasan Lambang Kota Kediri
Tertera dalam lambang:
1.      Buto Locoyo
2.      Perisai
3.      Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo)
4.      Bunga Melati
5.      Padi dan Kapas
6.      Dewi "Kilisuci"
7.      Pita "Djojo ing Bojo"
8.      Sayap berbulu 17 dan 8 dan ekor berbulu 4 dan 5

Penjelasan:

a.   Buto locoyo (Ki Ageng Dhoho) patih yang setia, teguh dan jujur dari Sri Aji Joyoboyo, penjaga Kota Kediri, lambang Kesetiaan, Keteguhan dan Kejujuran.
b.   Perisai, lambang Pertahanan
c.    Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo) Raja Pujangga ahli nujum ternama dari Kediri, lambang Waspada
d.   Bunga Melati, bunga nasional (Bunga Pusaka Indonesia) berdaun lima lambang Pancasila
e.   Padi dan Kapas, lambang Kemakmuran
f.    Dewi Kilisuci namanya sesuai dengan jiwanya. Ia bertapa untuk kepentingan saudaranya yang diberi haknya untuk memimpin rakyatnya (dia lapar untuk orang lain), lambang tidak mementingkan diri sendiri
g.   Pita "Djojo ing Bojo" adalah bahan pengikat atau mempersatukan, lambang Persatuan
h.   Sayap dan ekor berbulu 17, 8, 4 dan 5 atau 17-8-1954, lambang Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Kesimpulannya:
Warna         Dengan Keberanian, Kesucian, dan Penderitaan dapat tercapai hasil yang gilang gemilang
Lambang  Kediri tetap Waspada dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan Keberanian, Kesucian, Keteguhan dan tidak takut Penderitaan untuk mencapai hasil yang Gilang Gemilang (Aman dan Makmur)

Penjelasan Warna Asli yang Tertera dalam Gambar Lambang
1.    Dasar berwarna Hitam
2.    Buto Locoyo, Padi dan Kapas, Dewi Kilisuci berwarna Kuning
3.    Garis terputus-putus/titik-titik pada kepala, tangan dan kaki Buto Locoyo juga pada sayap dan ekor burung berbulu 17,8,4, dan 5 berwarna Coklat
4.   Perisai berwarna Merah
5.   Macan putih (Sri Aji Joyoboyo), bunga melati berwarna Putih
6.   Pita "Djojo ing Bojo" berwarna dasar putih dan huruf hitam

Penjelasan Arti Warna Kuning dan Hijau bagi Rakyat Kota Kediri yang Tertera dalam Panji

Dalam perjalanan sejarah kehidupan rakyat Kota Kediri, disamping warna merah-putih, terdapat sepasang kombinasi warna yang menduduki tempat istimewa dalam kalbunya, yakni kombinasi warna HIJAU-KUNING

KUNING-HIJAU

Kombinasi Kuning-Hijau itu menggambarkan perpaduan yang harmonis antara air Sungai Brantas dan kesuburan tanah di sepanjang tepinya. Kombinasi tersebut juga mempunyai latar belakang dalam sejarah bagi rakyat Kediri.

Pada abad X, (masa Empu Sindok Cri Iqanawikrama Dharmatritunggadewa), warna Kuning menggambarkan Kebesaran dan Kemegahan tampuk pimpinan. Sedangkan Hijau adalah lambang Kemakmuran tanah dan rakyat.

Timbulnya Kediri yang juga disebut Dhaha atau Panjalu terjadi pada abad XI, sewaktu raksi Hulu Cri lokacwara Dharmawangsa Airlangga Anantawikrama Tunggadewa akan mengakhiri pemerintahannya.

Kediri berdiri di samping Jenggala dan tampuk pimpinan diserahkan oleh Airlangga kepada Cri Castraprabhu, juga disebut Cri Jayawarsa, hampir dua abad lamanya Kediri turut memegang pimpinan sejarah Indonesia disamping Criwijaya di Sumatra.

Kebesaran ini dapat kita lihat pada peninggalan-peninggalan yang masih ada, dan antara lain dikuatkan oleh berita-berita dari bangsa sahabat sejak jaman purba.

Chu Ku Fei yang pernah mengunjungi Kediri pada abad ke XII menyatakan bahwa warna kuning dan hijau merupakan warna hiasan gedung-gedung resmi.

Berdasarkan sumber tersebut, Prof. Dr. N.J. Krom R.A Kern dalam bukunya "Geschiedenis van Nederlandsch Indie", menulis antara lain: "... De Fraaiehuzen vallen op, versierd met gele en groene tichels." ("Rumah-rumah yang indah tampak jelas terhias dengan ubin-ubin Kuning dan Hijau")

Mengingat keterangan tersebut diatas, maka jelaslah bahwa kombinasi warna kuning -hijau telah lama dikenal oleh rakyat Kediri dan menduduki arti istimewa dalam hati dan jiwanya.

Rakyat Kediri, di samping mengenakan warna kuning sebagai kesetiaan, ini mungkin timbul, karena di masa lampau segala kebijakan tidak pernah menyimpang dari garis-garis yang telah ditentukan oleh Empu Sindok dan Airlangga. Kesetiaan ini nampak pula dalam usaha membangkitkan renaissance kebudayaan Indonesia di masa lampau. Sebelum Kediri, Kebudayaan kita berada di bawah pengaruh yang kuat dari Kebudayaan Hindu.

Warna hijau selain diartikan kemakmuran, juga diartikan kewaspadaan, karena soal kemakmuran tidak dapat dipisahkandari kewaspadaan.

Bagi Kediri kedudukan Sungai Brantas adalah suatu faktor yang menghubungkan kedua hal tersebut. Air Brantas yang berwarna kuning keemasan itu merupakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan, tetapi di samping itu terus menerus mengajak rakyat waspada. Kelengahan akan dapat mengubah kemakmuran menjadi kehancuran.

Jadi warna kuning dan hijau itu bagi Kediri mengandung arti complemenfen (saling melengkapi) dan mengandung dwimakna.

Kebesaran "kuning" hanya dapat dicapai dengan kemakmuran "hijau" dan sebaliknya, Kewaspadaan "hijau" hanya dapat digunakan sebagai senjata kalau ada kesetiaan "kuning".

Dalam rangka perpaduan kesetiaan dan kewaspadaan inilah muka dua warna tersebut digunakan juga sebagai lambang Angkatan Perang Jayakatwang, di tengah-tengah panji-panji Merah-Putih, dalam usahanya mengembalikan kejayaan Kediri.

0 comments:

Post a Comment